Indonesia – Rentang waktu bisa menjadi rumit dalam upaya restorasi hutan. Kita mungkin memiliki argument logis terbaik mengapa menanam pohon dan membiarkannya tumbuh baik lingkungan dan ekonomi. Kendala secara umum adalah tidak memiliki fleksibilitas pendanaan untuk investasi waktu dan sumber daya untuk penanaman dan kemudian menunggu bertahun-tahun – atau puluhan tahun – menunggu manfaat penanaman mulai dapat dipetik.
“Jika kita ingin memulihkan bentang alam,” kata Fitri Aini, ilmuwan dari Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR), “kita juga harus memikirkan berbagai manfaat bagi masyarakat lokal di daerah sekitar. Jika hal tersebut tidak memberikan keuntungan cepat, suatu hari masyarakat akan kembali ke hutan menebang pohon karena mereka perlu uang tunai untuk bertahan hidup. ”
Itulah sebabnya Fitri dan rekan-rekan peneliti di CIFOR, bekerja sama dengan Siti Maemunah dari Universitas Muhammadiyah, mereka mengeksplorasi cara-cara menanam tanaman pohon bio energi yang memberikan manfaat jangka pendek dan jangka panjang bagi masyarakat.
Pandangan Segar untuk Tanah Terabaikan
Kalimantan Tengah merupakan satu dari lima provinsi di pulau Kalimantan. Wilayah provinsi ini meliputi hutan tropis lebat, daerah dataran tinggi terpencil dan sulit dijangkau, dan daerah rawa gambut dataran rendah yang luas. Populasi penduduk tumbuh cepat terdiri dari kumpulan kelompok-kelompok adat Dayak yang berbeda secara budaya – banyak dari masyarakat adat masih mempraktikkan metode pertanian tradisional seperti perladangan berpindah dan teknik tebang-bakar.